Minggu, 15 November 2015

Pengaruh Teknologi Informasi dan Globalisasi Terhadap Peningkatan Kriminalitas Remaja


TUGAS ILMU SOSIAL DASAR
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN GLOBALISASI TERHADAP PENIGKATAN KRIMINALITAS REMAJA














DISUSUN OLEH :
AKMAL ZAHID
10315437
1TA07



Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
2015


PRAKATA


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Pengaruh Teknologi Informasi dan Globalisasi terhadap Peningkatan Kriminalitas Remaja ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Emilianshah Banowo selaku Dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana Pengaruh Teknologi Informasi dan Globalisasi terhadap Peningkatan Kriminalitas Remaja yang harus kita sadari bahwa hal tersebut mengancam generasi muda saat ini. Kita perlu memahami bagaimana cara mencegah terjadinya kriminalitas khususnya dikalangan remaja. Hal ini merupakan tugas kita semua untuk memahami pengaruh Teknologi Informasi itu sendiri terhadap kriminalitas dikalangan remaja. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.


Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh



Depok, 15 Oktober  2015
Penyusun


Akmal Zahid






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Dahulu sesuatu hal yang dianggapnya tidak mungkin saat ini menjadi mungkin. Banyak penemuan-penemuan baru yang ditemukan di abad ini. Salah satu teknologi informasi yang saat ini terkenal adalah internet. Semua orang dapat mengakses dengan mudah. Segala sesuatunya dapat dicari di internet dengan menggunakan mesin pencari. Hal tersebut tentunya tidak telepas dari arus globalisasi dalam bidang teknologi. Arus globalisasi saat ini sudah tidak dapat terbendung lagi. Banyak budaya-budaya asing yang masuk ke tanah air.
Budaya asing masuk ke tanah air tentunya mempunyai dampaknya masing-masing. Ada yang berdampak positif dan ada pula yang berdampak negatif. Dampak positif dari budaya asing yang masuk akibat globalisasi ini dan dibantu oleh teknologi tentunya sangatlah bermanfaat terhadap indonesia. Namun hal yang tidak dapat dipungkiri adalah adanya dampak negatif dari arus globalisasi tersebut. Budaya asing yang negatif seperti pergaulan bebas, mabuk-mabukan, sex bebas, film porno , dan lainnya tentunya berdampak langsung terhadap remaja di indonesia.
Remaja sangatlah rentan terhadap sesuatu hal yang demikian. Karena di usia remaja seseorang sedang ingin mencari jati diri mereka yang sebenarnya. Apa yang sedang menjadi tren akan diikutinya tanpa berpikir panjang dan memandang segi manfaatnya. Maka dari itu remaja sering dikatakan labil dalam mengambil keputusan dan masih berpindah-pindah mengikuti tren yang ada. Berbicara masalah remaja saat ini. Begitu banyak remaja di indonesia yang salah dalam bergaul dan terjerumus ke dalam hal negatif, salah satunya dalam hal kriminal. Memang terdengar begitu menyeramkan apabila dikaitkan kepada kejahatan yang sering dilakukan orang dewasa. Namun kita tidak perlu menutup mata bahwasanya kriminalitas oleh remaja sudah lama terjadi contohnya tawuran pelajar.
Kriminalitas yang dilakukan oleh remaja semakin beragam aksinya mulai dari pencurian kendaraan bermotor sampai dengan pembunuhan. Dimana angka kiminalitas yang dilakukan oleh remaja ini meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari banyak faktor seperti lingkungan, kurangnya pendidikan, pengawasan oran tua, pergaulan yang bebas, serta faktor ekonomi yang sering disebut sebagai faktor utama seseorang melakukan kejahatan atau perilaku kriminal. Karena pengawasan orang tua yang minim merupakan salah satu faktor maka ada baiknya sebagai orang tua kita tetap memantau keseharian anak kita khususnya yang sedang dalam masa remaja. Karena ketika seseorang anak beranjak ke usia remaja  sering kali orang tua lengah bahkan cenderung  membiarkan anak-anaknya untuk bebas melakukan apapun. Hal ini tentunya merupakan hal yang salah dan tidak dibenarkan.
Sekali lagi peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi setiap tindakan yang dilakukan anak remajanya. Kita selaku orang tua harus sadar betul akan bahaya yang mengancam putra puteri kita. Teknologi informasi yang berkembang dan arus globalisasi yang semakin kuat merupakan bumerang apabila kita tidak mengetahuinya dengan baik. Maka dari itu saya menulis makalah yang berjudul Pengaruh Teknologi Informasi dan Globalisasi terhadap Peningkatan Kriminalitas oleh Remaja. Supaya orang tua menjadi mengetahui dan lebih memahami tentang peranan teknologi informasi dan globalisasi yang dapat menjadi faktor dari kriminalitas yang dilakukan oleh remaja.

1.2  Ruang Lingkup

Makalah ini akan mencakup sedikit banyak nya hal mengenai dampak negatif dari teknologi informasi dan globalisasi,  Penyebab-penyebab seseorang melakukan tindakan kriminal, Pengaruh teknologi informasi  dan globalisasi terhadap peningkatan  kriminalitas yang dilakukan remaja,  serta pencegahan atau pengendalian tindak kriminal itu sendiri.

1.3  Tujuan dan Manfaat Penulisan

A.    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini tidak lain yaitu untuk menyadarkan masyarakat khusunya para orang tua dalam mengawasi perkembangan putra dan puteri nya yang sedang dalam masa-masa remaja dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi dan globalisasi yang menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya kriminalitas yang dilakukan oleh remaja.
B.     Manfaat
            Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1)      Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari teknologi informasi dan globalisasi
2)      Untuk mengetahui sebab-sebab seseorang melakukan tindak kriminal
3)      Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi dan globalisasi terhadap peningkatan kriminalitas yang dilakukan remaja
4)      Untuk mengetahui penanggulangan tindak kriminal 






BAB II

ISI


2.1  Landasan Teori

A.    Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa  pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam  sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya.
B.     Pengertian Teknologi Infromasi
Teknologi informasi berasal dari dua kata yaitu teknologi dan informasi.Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Jadi teknologi informasi adalah alat atau perangkat tertentu yang bisa membantu manusia untuk mengolah, mengorganisasikan data atau pesan untuk di sampaikan kepada objek yang di tuju.

C.    Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia dimana setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah, artinya setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi dimanapun dan kapanpun melalui media elektronik maupun cetak. Pengertian globalisasi menurut bahasa yaitu suatu proses yang mendunia. Globalisasi dapat menjadikan suatu negara lebih kecil karena kemudahan komunikasi antarnegara dalam berbagai bidang seperti pertukaran informasi dan perdagangan.

D.    Pengertian Kriminalitas

Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan. Berbagai sarjana telah berusaha memberikan pengertian kejahatan secara yuridis berarti segala tingkah laku manusia yang dapat dipidana ,yang diatur dalam hukum pidana.

E.     Pengertian Remaja

Remaja adalah masa yang ditandai dengan perubahan-perubahan cepat pada jasmani yang berbarengan dengan matangnya organ seks, yang selanjutnya diikuti oleh perkembangan psikis yang meliputi perubahan emosi dengan melepaskan diri dari ikatan orangtua ketika anak harus dapat berdiri sendiri. Perkembangan kecerdasan dan kepribadian terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat. Usia mereka berkisar antara 13 sampai 21 tahun, dengan pembagian masa remaja tingkat awal yaitu antara 13 sampai 15 tahun, sedangkan usia remaja sebenarnya adalah antara 16 sampai 19 tahun dan remaja akhir 20 sampai 21 tahun. Sehingga usia remaja laki-laki berbeda dengan usia remaja perempuan.

F.     Pengertian Pengaruh Teknologi Informasi dan Globalisasi Terhadap Peningkatan Kriminalitas Remaja
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian pengaruh teknologi informasi dan globalisasi terhadap kriminalitas remaja adalah daya yang timbul, yang dapat membentuk kepercayaan seseorang dari alat atau perangkat tertentu yang bisa membantu manusia untuk mengorganisasikan data atau pesan untuk di sampaikan kepada objek yang di tuju dan proses yang menyeluruh atau mendunia terhadap segala tingkah laku manusia yang dapat dipidana ,yang diatur dalam hukum pidana yang mengalami peningkatan dilakukan oleh remaja atau orang yg sedang berada dalam masa pubertas.



2.2  Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dan Globalisasi

A.    Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi

1)      Dampak Positif Teknologi Informasi
a.       Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan
b.      Sistem administrasi pada sebuah lembaga akan semakin mudah dan lancar
c.       Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.
d.      Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
e.       Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum, adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
f.       Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh..
g.      Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien
h.      Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
i.        Terjadinya industrialisasi
j.        Produktifitas dunia industri semakin meningkat
k.      membuka lapangan pekerjaan.
l.        mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
m.    dapat mempermudah transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan.

2)      Dampak Negatif Teknologi Informasi

a.       mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
b.      Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
c.       Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
d.      Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu computer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos system perbangkan dan lain-lain.
e.       Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan.
f.       Terorisme yang semakin merajalela.
g.      Kurangnya privacy suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan semakin canggihnya alat –alat pendeteksi.
h.      Seringnya terjadi kasus saling menghujat antar golongan.
i.        Mudahnya penyalahgunaan media sosial untuk kepentingan politik
j.        Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
k.      Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.
l.        Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi kasus penipuan dalam perdagangan online.
m.    Violance and Gore. Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan dalam dunia bisnis di internet. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka, salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang tabu.
B.     Dampak Positif dan Negatif Globalisasi

1)      Dampak Positif Globalisasi
a.       Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
b.      Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
c.       Tingkat Kehidupan yang lebih Baik. 
d.      Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik. 
e.       Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri. 
f.       Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia. 
g.      Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi). 
h.      Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. 
i.        Berkembangnya turisme dan pariwisata. 
j.        Meningkatkan pembangunan negara.

2)      Dampak Negatif Globalisasi

a.       Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
b.      Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh segelintir orang. 
c.       Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia. 
d.      Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit berkembang. 
e.       Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri. 
f.       Menghambat pertumbuhan sektor industri. 
g.      Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme) 
h.      Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama. 
i.        Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya. 
j.        Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara




2.3  Penyebab-penyebab Seseorang Melakukan Tindakan Kriminal

A.    Kebutuhan akan Uang

Tidaklah jarang kita melihat orang-orang kaya tetap melakukan kejahatan karena keinginan mereka untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi. Jika orang yang sudah kaya saja bisa melakukan kejahatan karena hal ini, apalagi mereka yang hidup tidak berkecukupan. Dengan kata lain, kemiskinan atau memiliki penghasilan yang relatif rendah sering sekali menjadi salah satu penyebab yang paling sering terlihat dalam sebuah aksi kejahata

B.     Moralitas Rendah

Sebagaimana moralitas sering dipandang sebagai obat dari aksi kejahatan, moralitas juga berarti adalah salah satu penyebab paling umum mengapa seseorang dapat berbuat jahat di kehidupannya. Sebelum kita membahas hal ini tentu kita harus mengerti apa itu moralitas. Singkatnya, moralitas adalah bagaimana seseorang dapat membedakan apa yang baik dan apa yang buruk.
Alasan mengapa moralitas adalah salah satu penyebab paling umum dari tindakan kejahatan adalah karena ternyata ada banyak orang yang menganggap bahwa tindakan kriminal yang dilakukan sebenarnya tidaklah salah. Contoh sederhana adalah mengendarai motor tanpa helm, beberapa orang akan melihat hal ini tidak ada salahnya sedangkan hukum sendiri mengatakan ini adalah hal yang salah. Hal ini semakin sering ditemukan terhadap mereka yang masih muda, dimana pengertian akan yang baik dan yang buruk belum begitu kental. Sebuah studi juga membuktikan hal ini dengan menemukan bahwa alasan mengapa seseorang tidak berbuat jahat adalah karena mereka tahu itu salah, bukan karena tidak ada kesempatan atau peluang.
C.    Overpopulasi

Beberapa orang dapat berargumen bahwa kebanyakan poin yang ada di daftar ini atau kebanyakan alasan mengapa seseorang berbuat jahat, berasal dari satu alasan paling dasar yaitu ledakan populasi atau singkatnya overpopulasi. Tidaklah dapat disangkal bahwa seiring berjalannya waktu, populasi di dunia ini terus meningkat bahkan sekarang saja pertanda overpopulasi ini sudah terlihat.
Peningkatan populasi tersebutlah yang akhirnya menyebabkan tindakan kejahatan dari yang satu ke yang lainnya. Sebagai contoh, seseorang dapat beargumen bahwa salah satu penyebab pengangguran di dunia adalah ledakan populasi, dan pengangguran ini juga adalah salah satu penyebab mengapa seseorang mengambil jalan kejahatan. Hal ini juga berlaku sama untuk kemiskinan, pendidikan, narkoba, dan seterusnya.

D.    Pendidikan

Mayoritas dari berbagai narapidana di negara apapun menunjukkan bahwa mereka ternyata hanya memiliki sedikit atau bahkan sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan yang cukup. Hal ini sangatlah ironis, karena di dunia modern sekarang ini para individual seperti itu biasanya akan kesulitan untuk mencari pekerjaan dan sulit mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menunjang hidup mereka. Inilah yang pada akhirnya membuat mereka harus mengambil jalur kriminal yang terlihat memiliki prospek jauh lebih cerah dan mudah.


E.     Masyarakat dan Lingkungan Sekitar

Setiap orang memiliki lingkungan hidup mereka sendiri, dan di dalamnya ada masyarakat yang selalu menilai apakah si orang terkait telah hidup dalam batas "normal" mereka. Sebagai contoh, seorang siswa yang ditempatkan di dalam kelas yang penuh dengan siswa-siswa berprestasi akan dinilai bodoh, padahal mungkin saja siswa tersebut sudah termasuk pintar untuk kalangan siswa biasa lainnya. Berlaku juga sebaliknya, seorang siswa yang sangat pintar apabila ditempatkan di kelas dengan siswa-siswa yang relatif bodoh akan dinilai sebagai seseorang yang "aneh" dan mungkin diasingkan oleh kelas tersebut.
Manusia sebagai mahluk sosial selalu berusaha untuk dapat hidup mengikuti batas normal yang sangat relatif tersebut, mereka yang tidak dapat mengikuti batas normal itu dilabelkan sebagai orang-orang antisosial padahal mungkin saja batas normal itu sebenarnya salah. Orang-orang antisosial inilah yang sering terlihat melakukan tindakan kejahatan. Hal ini karena dalam dunia kriminal, perilaku antisosial dan tindakan kejahatan dapat memberikan rasa bangga tersendiri.
F.     Media

Ada alasan mengapa setiap media memiliki rekomendasi usia mereka sendiri, dimulai dari majalah hingga ke TV. Hal ini karena semua program yang ada di media baik Televisi, bioskop, koran, games, Internet, ataupun musik dapat mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan bertindak, apalagi jika penikmat mereka adalah orang-orang yang masih muda. Biasanya terjadi terhadap remaja dan anak kecil, mereka tidak dapat membedakan apa yang dimaksud dengan hiburan dan realita hingga akhirnya aksi jahat dalam sebuah media dilakukan di kehidupan nyata.

G.    Latar Belakang Keluarga

Keluarga adalah bagian paling berpengaruh untuk membentuk karakter dan invidualitas seseorang. Setelah diteliti lebih dalam, ada banyak sekali kondisi berbeda dalam kehidupan keluarga seseorang yang ternyata sering menjadi salah satu penyebab seseorang berbuat jahat. Sebagai contoh, anak-anak yang diabaikan, ditinggalkan, atau dianiaya dan tumbuh dalam keluarga disfungsional, akan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk melakukan aksi kejahatan di kehidupannya nanti dibandingkan mereka yang tumbuh dalam keluarga baik-baik.

H.    Alkohol dan Narkoba

Bagaimanapun seseorang berusaha membenarkan alkohol dan narkoba, ada fakta jelas di masyarakat kita bahwa alkohol dan narkoba adalah salah satu penyebab paling umum mengapa seseorang dapat bertindak jahat. Baik dari alkohol yang dapat mengaburkan kesadaran seseorang hingga narkoba yang dapat menyebabkan seseorang kecanduan, keduanya dapat membuat seseorang takabur dan melakukan sebuah aksi kriminal. Walaupun dalam kasus narkoba biasanya si kriminal bukan pengguna narkoba, namun mereka adalah bagian kecil dari rantai besar obat terlarang yang menarik orang-orang ke lubang tidak berdasar itu.
I.       Hormon

Dalam tubuh manusia, ada hormon yang dikenal dengan nama hormon testosteron dan hormon kortisol. Singkatnya, hormon testosteron ini adalah hormon yang sering dikaitkan terhadap pria karena menyangkut maskulinitas dan gairah seks, namun di wanita hormon testosteron juga dapat ditemukan yang biasanya dikaitkan dengan gairah seks. Bedanya adalah pada pria, hormon ini dihasilkan 7-8 kali lebih banyak. Sedangkan untuk hormon kortisol, adalah hormon yang dikaitkan dengan sistem pencernaan, namun tingkat kortisol yang tinggi juga dapat berarti keaktifan yang lebih tinggi karena energi berlebih.
Sebuah studi di Jerman, mempelajari hubungan kedua hormon ini terhadap tindakan kriminal. Hasilnya adalah ternyata kedua hormon ini memang berpengaruh dalam tingkat kriminalitas. Mereka yang memiliki tingkat hormon testosteron dan kortisol yang tinggi akan memiliki kemungkinan yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak. Uniknya, cuaca yang panas juga diketahui dapat meningkatkan produksi kedua hormon ini dan menyebabkan seseorang memiliki kemungkinan tinggi untuk melakukan tindakan kekerasan. Mungkin inilah sebabnya mengapa beberapa orang berargumen mengapa manusia pada dasarnya memang sudah jahat.
J.      Degradasi Mental

Degradasi mental dapat muncul dalam banyak bentuk, dimulai dari stres, depresi hingga kelainan mental. Semua itu dapat menjadi salah satu penyebab paling umum mengapa seseorang berbuat jahat terhadap sesamanya. Mereka yang mengalami degradasi mental dapat dengan mudah menyakiti orang lain. Alasannya adalah untuk melepaskan perasaan tertekan dalam diri mereka ataupun karena basis kelainan mental yang mereka derita. Inilah sebabnya mengapa gejala-gejala degradasi mental harus dirawat sebelum menjadi lebih parah.


2.4        Pengaruh Teknologi Informasi dan Globalisasi Terhadap Peningkatan Kriminalitas Remaja

Pada umumnya terdapat beberapa faktor penyebab seseorang melakukan tindak kriminal salah satunya adalah perkembangan teknologi informasi.tidak dapat dipungkiri teknologi informasi sangatlah berpengaruh besar terhadap tindak kejahatan. Semakin maju suatu teknologi maka akan semakin tinggi tingkat kriminalitasnya. Lalu mengapa banyak diantara pelaku kejahatan itu dilakukan oleh remaja. Tentunya hal tersebut menjadi PR kita semua untuk mengetahui sebab-sebab mengapa seorang remaja dapat melakukan tindakan yang demikian.
Ketika kita membahas masalah mengenai kenakalan atau bahkan tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja, hal terbesar yang perlu diketahui adalah apa yang melatarbelakangi atau faktor yang menyebabkan remaja tersebut melakukan tindakan kriminal. Menurut Jessor (1977) perilaku kenakalan yang dilakukan oleh remaja merupakan akibat dari aspek psikososial (Novita & Rehulina, 2012). Dimana aspek psikososial yang dimaksud disini adalah kondisi psikologis seorang remaja secara umum serta kaitannya dengan kondisi sosial tempat dimana remaja tersebut berinteraksi. Kondisi psikologis seseorang pada saat remaja memiliki karakteristik yang labil, sulit dikendalikan, melawan dan memberontak, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, agresif, mudah terangsang serta memiliki loyalitas yang tinggi (Sarwono, 2006).
Remaja mulai mengenali dan berinteraksi dengan lingkungan selain lingkungan keluarganya. Sehingga, ada kecenderungan bahwa remaja akan membandingkan kondisi di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan teman sebayanya atau bahkan lingkungan sosial dimana masing-masing lingkungan tersebut memiliki kondisi yang berbeda-beda. Sehingga remaja akan mengalami kebingungan dan mencari tahu serta berusaha beradaptasi agar diterima oleh masyarakat dengan kondisi psikologis remaja yang masih labil. Hal tersebutlah yang dapat menimbulkan terbentuknya perilaku kenakalan dan tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja. Hal ini serupa dengan pernyataan Jessor (1977) yang menyebutkan adanya tiga aspek yang mempengaruhi remaja dalam melakukan kenakalan.
Aspek yang pertama adalah adanya aspek kepribadian remaja. Aspek kepribadiann remaja ini tidak hanya berupa karakter ciri khas remaja melainkan juga meliputi nilai individual, harapan serta keyakinan yang dianut oleh remaja itu sendiri. Kemudian aspek kedua yang mempengaruhi remaja melakukan kenakalan adalah system lingkungan yang diterima oleh remaja tersebut. Sistem lingkungan yang dimaksud disini adalah, system lingkungan tempat remaja tersebut tinggal atau melakukan interaksi dengan orang lain seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, ataupun lingkungan teman sebaya. Kemudian aspek yang terakhir adalah aspek sistem perilaku. Aspek yang ketiga ini meliputi cara-cara seperti apa yang digunakan atau dipilih oleh remaja untuk berperilaku dalam aktivitas sehari-harinya (Novita & Rehulina, 2012).
Berdasarkan aspek-aspek diatas maka sangatlah mungkin remaja melakukan tidakan kriminal. Di barengi dengan aspek diatas teknologi informasi dan globalisasi yang terus menerus berkembang akan membantu dalam melancarkan aksi kejahatan. Seakan dengan adanya teknologi remaja yang melakukan aksi kejahatan akan terbantu dan lebih mudah dalam melakukan aksinya. Misal untuk sebuah kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh remaja. Kebanyakan hal yang melatarbelakangi kasus tersebut adalah video porno yang tentunya tidak layak konsumsi oleh anak usia remaja. Maka dari melihat video porno itu ada hasrat untuk melakukan seperti apa yang ada dalam video. Maka pelaku pun menyalurkannya dengan cara yang salah dan dianggap sebagai tindak kriminal.
Dikarenakan teknologi informasi terus berkembang maka kejahatan yang dilakukanpun akan semakin beragam. Bahkan Akan terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu  Harus adanya tindakan pencegahan agar tidak ada lagi remaja yang melakukan tindak kriminal. Karena sangat memalukan apabila generasi penerus bangsa harus melakukan hal seperti itu.


2.5        Penanggulangan Tindak Kriminal

      Dalam usaha untuk menanggulangi kejahatan mempunyai dua cara yaitu preventif (mencegah sebelum terjadinya kejahatan) dan tindakan represif
(usaha sesudah terjadinya kejahatan). Berikut ini
penguraian masing-masing
usaha tersebut :


A.    Tindakan Preventif

Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau menjaga kemungkinan akan terjadinya kejahatan. Menurut A. Qirom Samsudin M, dalam kaitannya untuk melakukan tindakan preventif adalah mencegah kejahatan lebih baik daripada mendidik penjahat menjadi baik kembali, sebab bukan saja diperhitungkan segi biaya, tapi usaha ini lebih mudah dan akan mendapat hasil yang memuaskan atau mencapai tujuan.
Selanjutnya Bonger berpendapat cara menanggulangi kejahatan yang terpenting adalah :

1)      Preventif kejahatan dalam arti luas, meliputi reformasi dan prevensi dalam arti sempit
2)      Prevensi kejahatan dalam arti sempit meliputi :
a.        Moralistik yaitu menyebarluaskan sarana-sarana yang dapat memperteguhkan moral seseorang agar dapat terhindar dari nafsu
berbuat jahat.
b.      Abalionistik yaitu berusaha mencegah tumbuhnya keinginan kejahatan dan meniadakan faktor-faktor yang terkenal sebagai penyebab timbulnya kejahatan, Misalnya memperbaiki ekonmi (pengangguran, kelaparan, mempertinggi peradapan, dan lain-lain);
3)      Berusaha melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap kejahatan dengan berusaha menciptakan;
a.       Sistem organisasi dan perlengkapan kepolisian yang baik,
b.      Sistem peradilan yang objektif
c.        Hukum (perundang-undangan) yang baik
4)       Mencegah kejahatan dengan pengawasan dan patrol yang teratur;
5)      Pervensi kenakalan anak-anak sebagai sarana pokok dalam usahah prevensi kejahatan pada umumnya.


B.      Tindakan Represif

Tindakan represif adalah segala tindakan yang dilakukan oleh aparatur penegak hukum sesudah terjadinya tindakan pidana.Tindakan respresif lebih dititikberatkan terhadap orang yang melakukan tindak pidana, yaitu antara lain dengan memberikan hukum (pidana) yang setimpal atas perbuatannya.
Tindakan ini sebenarnya dapat juga dipandang sebagai pencegahan untuk masa yang akan datang. Tindakan ini meliputi cara aparat penegak hukum dalam melakukan penyidikan, penyidikan lanjutan, penuntutan pidana, pemeriksaan di pengadilan, eksekusi dan seterusnya sampai pembinaan narapidana.
Penangulangan kejahatan secara represif ini dilakukan juga dengan tekhnik rehabilitas, menurut Cressey terdapat dua konsepsi mengenai cara atau tekhnik rehabilitasi, yaitu :

1)        Menciptakan sistem program yang bertujuan untuk menghukum penjahat, sistem ini bersifat memperbaiki antara lain hukuman bersyarat dan hukuman kurungan.
2)      Lebih ditekankan pada usaha agar penjahat dapat berubah menjadi orang biasa, selama menjalankan hukuman dicarikan pekerjaan bagi terhukum dan konsultasi psikologis, diberikan kursus keterampilan agar kelak menyesuaikan diri dengan masyarakat.

Tindakan represif juga disebutkan sebagai pencegahan khusus, yaitu suatu usaha untuk menekankan jumlah kejahatan dengan memberikan hukuman (pidana) terhadap pelaku kejahatan dan berusaha pula melakukan perbuatan denganjalan memperbaiki si pelaku yang berbuat kejahatan. Jadi lembaga permasyarakatan bukan hanya tempat untuk mendidik narapidana untuk tidak lagi menjadi jahat atau melakukan kejahatan yang pernah dilakukan. Kemudian upaya penanggulangan kejahatan yang sebaik-baiknya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1)      Sistem dan operasi Kepolisian yang baik.Peradilan yang efektif.
2)      Hukum dan perundang-undangan yang berwibawa.
3)      Koodinasi antar penegak hukum dan aparatur pemerintah yang serasi.
4)      Partisipasi masyarakat dalam penangulangan kejahatan.
5)      Pengawasan dan kesiagaan terhadpa kemungkinan timbulnya kejahatan.
6)      Pembinaan organisasi kemasyarakatan.






BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan

Dari hasil apa yang telah dibahas dalam pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1)      Teknologi Informasi dan Globalisasi memiliki dampak positif dan negatif tergantung bagaimana kita menyikapinya.

2)      Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan kriminal
3)      Perkembangan teknologi informasi dan globalisasi berpengaruh dengan meningkatnya kriminalitas oleh remaja dikarenakan faktor-faktor tertentu yang menyebabkan remaja cenderung menggunakan kemajuan teknologi untuk tindak kriminal.
4)      Penanggulangan tindak kriminal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pencegahan preventif dan pencegahan represif

3.2  Saran

1)      Semoga dengan adanya makalah ini masyarakat menjadi sadar akan bahayanya kemajuan teknologi dan informasi apabila tidak digunakan dengan bijak. Terutama peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi aktivitas remaja yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

2)       Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah di kemudian hari.






DAFTAR PUSTAKA

Yosi Abdianti. Pengertian Pengaruh. Berbagi Materi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. 16 November 2012 [dikutip 14 November 2015]. Tersedia dari : http://yosiabdiantindaon.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-pengaruh.html
Si Lontong. Pengertian Teknologi Informasi Menurut Ahli, Buku dan Bahasa. Berita dan Ulasan Menarik. 02 Juni 2014 [dikutip 14 November 2015]. Tersedia dari : http://silontong.com/2014/06/02/pengertian-teknologi-informasi-menurut-ahli-buku-dan-bahasa/

Kuliah. Info. Apa itu Globalisasi? Ini Pengertian, Penyebab, dan  Dampak Globalisasi. Materi Kuliah, Materi Umum. 17 Mei 2015 [dikutip 14 November 2015]. Tersedia dari : http://www.kuliah.info/2015/05/apa-itu-globalisasi-ini-pengertian.html

Definisi Pengerian. Definisi dan Pengertian Remaja. Adalah Berbagi Referensi.20 Mei 2015 [dikutip 14 November 2015]. Tersedia dari : http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-dan-pengertian-remaja.html

Bling Jamong. Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang Pendidikan, Pemerintah, dan Ekonomi. Shining Bling Jamong. 18 November 2013 [dikutip 14 November 2015]. Tersedia dari : https://blingjamong.wordpress.com/2013/11/18/1-1dampak-positif-dan-negatif-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-bidang-pendidikan-pemerintah-dan-ekonomi/

Asril Rahmat P. 10 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi. Dunia gratis simpan uangmu dan dapatkan yang terbaik disini.10 Januari 2013 [dikutip 14 November 2015]. Tersedia dari : http://asrilrahmatp.blogspot.co.id/2013/01/10-dampak-positif-negatif-globalisasi.html

Dokumen.Tips. Makalah Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Remaja. Dokumen dan Tips.23  Februari 2014 [dikutip 14 November 2015]. Tersedia dari : http://www.dokumen.tips/documents/makalah-pengaruh-teknologi-informasi-terhadap-perilaku-remaja-559dfcdc38805.html

Mirza Brexs. Teori Sebab dan Penanggulangan Kejahatan. Law Order.04 Maret 2014 [dikutip 14 November 2015]. Tersedia dari : http://mirzabrexs.blogspot.co.id/2014/03/teori-sebab-dan-penanggulangan-kejahatan.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar