Kamis, 10 November 2016

Percobaan Kadar Bahan Padat dalam Air

Selain dari pada pemeriksaan kehalusan semen, seperti yang ane post sebelumnya. Dalam pembuatan beton pada uji lab. Diperlukannya pemeriksaan air. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah air yang digunakan baik untuk pembuatan campuran beton atau tidak. Karena selain untuk mempermudah dalam pembuatan beton air digunakan akan berpengaruh pada kuat tekan beton. Semakin banyak air mutu beton akan semakin rendah. Oleh karena itu, airr harus memenuhi syarat yang berlaku, hal tersebut tertuang dalam SK.SNI.S-04-1989-F tentang Spesifikasi Air sebagai Bahan Bangunan. Ada juga syarat lainnya, yaitu syarat air yang dapat digunakan dalam pencampuran beton pada SK SNI 03-2847-2002 adalah:
1.        Air yang digunakan harus air bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik atau bahan-bahan yang dapat merugikan beton.
2.        Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang didalamnya tertanam logam alumunium termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh tekandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan.
3.        Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton.
Jika air tak memenihi syarat atau tak dapat diminum, air yang digunakan harus memenuhi syarat uji perbandingan kekuatan tekan dengan menggunakan bahan air standar, minimal memenuhi syarat 90% kuat tekannya. Perbandingan campuran dibuat dan diuji berdasarkan syarat uji ASTM C.109, “Test Methods for Compressive Strength of Hydraulic Cement Mortars (using 50 mm cube Specimens)“.

Oleh karena syarat yang dibutuhkan diatas itulah diperlukan adanya pemeriksaan air. Nah kali ini ane akan post percobaan kadar bahan padat dalam air. 

Percobaan Kadar Bahan Padat dalam Air

Maksud
Tujuan percobaan kadar bahan padat dalam air adalah untuk menentukan kadar bahan pada mineral atau garam mineral dalam air.

Landasan Teori
TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun anorganik) yang terdapat pada sebuah larutan. Umumnya berdasarkan definisi di atas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 mikrometer. Aplikasi yang umum digunakan adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, dan pembuatan air mineral. Setidaknya, dapat mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi tubuh, ataupun air murni untuk keperluan kimia misalnya pembuatan kosmetik, obat-obatan, dan makanan (Misnani, 2010).
Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam air yang tidak tersaring dengan kertas saring millipore dengan ukuran pori 0,45 μm. Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang terlarut dalam air, mineral dan garam-garamnya. Penyebab utama terjadinya TDS adalah bahan anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan. Sebagai contoh air buangan sering mengandung molekul sabun, deterjen dan surfaktan yang larut air, misalnya pada air buangan rumah tangga dan industri pencucian.

Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan pemeriksaan kadar bahan padat dalam air adalah sebagai berikut:
1.        Gelas ukur 100 ml
2.        Cawan
3.        Oven
4.        Timbangan
5.        Desikator
6.        Hot plate





Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan yang harus dilakukan pada percobaan kadar bahan padat dalam air adalah sebagai berikut:
1.        Menimbang cawan yang akan digunakan (W1).
2.        Memasukkan sampel air sebanyak 100 ml ke dalam cawan, lalu mendidihkannya dalam hot plate sampai airnya hampir habis.
3.        Memasukkannya ke dalam oven 100o C sampai beratnya tetap (1 jam).
4.        Mendinginkannya dalam desikator.
5.        Menimbang berat cawan dan berat kering residu yang tertinggal (W2).

Perhitungan
Perhitungan percobaan kadar bahan padat dalam air menggunakan rumus sebagai berikut:
Bahan padat =
Dimana:          
W                    : Berat residu kering = W2 – W1            (mg)
S                      : Volume sampel air                            (ml)

Dari percobaan diatas maka bisa didapatkan kadar bahan padat dalam air. Dengan syarat kadar bahan padat yang diizinkan untuk bahan campuran beton maksimum yaitu 2000 ppm(part per million). Jadi kalo air yang kalian gunakan lebih dari 2000 ppm sebaiknya kalian perlu  pertimbangkan dulu pemakaiannya sob. Karena bakalan membuat mutu beton berkurang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar