Selain dari pada
pemeriksaan kehalusan semen, seperti yang ane post sebelumnya. Dalam pembuatan
beton pada uji lab. Diperlukannya pemeriksaan air. Hal ini diperlukan untuk
mengetahui apakah air yang digunakan baik untuk pembuatan campuran beton atau
tidak. Karena selain untuk mempermudah dalam pembuatan beton air digunakan akan
berpengaruh pada kuat tekan beton. Semakin banyak air mutu beton akan semakin
rendah. Oleh karena itu, airr harus memenuhi
syarat yang berlaku, hal tersebut tertuang dalam SK.SNI.S-04-1989-F tentang
Spesifikasi Air sebagai Bahan Bangunan. Ada juga syarat lainnya, yaitu syarat air yang dapat digunakan dalam pencampuran
beton pada SK SNI 03-2847-2002 adalah:
1.
Air yang digunakan harus air
bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali,
garam, bahan organik atau bahan-bahan yang dapat merugikan beton.
2.
Air pencampur yang digunakan
pada beton prategang atau pada beton yang didalamnya tertanam logam alumunium
termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh tekandung ion
klorida dalam jumlah yang membahayakan.
3.
Air yang tidak dapat diminum
tidak boleh digunakan pada beton.
Jika air tak memenihi syarat atau tak dapat diminum, air yang
digunakan harus memenuhi syarat uji perbandingan kekuatan tekan dengan menggunakan
bahan air standar, minimal memenuhi syarat 90% kuat tekannya. Perbandingan
campuran dibuat dan diuji berdasarkan syarat uji ASTM C.109, “Test Methods for Compressive Strength of
Hydraulic Cement Mortars (using 50 mm cube Specimens)“.
Oleh
karena syarat yang dibutuhkan diatas itulah diperlukan adanya pemeriksaan air.
Nah kali ini ane akan post percobaan kadar bahan padat dalam air.
Percobaan Kadar Bahan Padat dalam Air
Maksud
Tujuan percobaan kadar bahan padat dalam air adalah
untuk menentukan kadar bahan
pada mineral atau garam mineral dalam air.
Landasan
Teori
TDS (Total
Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun
anorganik) yang terdapat pada sebuah larutan. Umumnya berdasarkan definisi di
atas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati
saringan yang berdiameter 2 mikrometer. Aplikasi yang umum digunakan adalah
untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk pengairan, pemeliharaan aquarium,
kolam renang, proses kimia, dan pembuatan air mineral. Setidaknya, dapat
mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi tubuh, ataupun air murni untuk
keperluan kimia misalnya pembuatan kosmetik, obat-obatan, dan makanan (Misnani,
2010).
Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan
terlarut dalam air yang tidak tersaring dengan kertas saring millipore dengan
ukuran pori 0,45 μm. Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan
organik yang terlarut dalam air, mineral dan garam-garamnya. Penyebab utama
terjadinya TDS adalah bahan anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di
perairan. Sebagai contoh air buangan sering mengandung molekul sabun, deterjen
dan surfaktan yang larut air, misalnya pada air buangan rumah tangga dan
industri pencucian.
Peralatan
Peralatan yang digunakan
pada percobaan pemeriksaan kadar bahan padat dalam air adalah sebagai berikut:
1.
Gelas
ukur 100 ml
2.
Cawan
3.
Oven
4.
Timbangan
5.
Desikator
6.
Hot plate
Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan
yang harus dilakukan pada percobaan kadar bahan padat dalam air adalah sebagai
berikut:
1.
Menimbang
cawan yang akan digunakan (W1).
2.
Memasukkan sampel air sebanyak 100 ml ke dalam cawan, lalu mendidihkannya dalam hot plate
sampai airnya hampir habis.
3.
Memasukkannya ke dalam oven 100o C sampai beratnya tetap (1
jam).
4.
Mendinginkannya dalam desikator.
5.
Menimbang
berat cawan dan berat kering residu yang tertinggal (W2).
Perhitungan
Perhitungan
percobaan kadar bahan padat dalam air menggunakan rumus sebagai berikut:
Bahan padat = 

Dimana:
W : Berat residu kering = W2 – W1 (mg)
S : Volume sampel air (ml)
Dari percobaan diatas maka bisa didapatkan kadar
bahan padat dalam air. Dengan syarat kadar bahan padat yang
diizinkan untuk bahan campuran beton maksimum yaitu 2000 ppm(part per million). Jadi kalo air
yang kalian gunakan lebih dari 2000 ppm sebaiknya kalian perlu pertimbangkan dulu pemakaiannya sob. Karena
bakalan membuat mutu beton berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar