Apa itu Shock
Transmission Unit/ Lock Up Device?
Shock Transmission Unit (STU) atau biasa
juga dikenal dengan Lock-Up Device (LUD), adalah perangkat yang dipasang untuk
menghubungkan unit struktural yang terpisah dimana perangkat ini dapat menyalurkan efek gaya luar antara struktur
penghubung selagi menahan pergerakan dari struktur (pada jembatan). Perangkat ini
dapat diaplikasikan dalam memperkuat struktur jembatan apabila terjadi kasus di
mana frekuensi, kecepatan, dan bobot kendaraan yang melintas melampaui kriteria
desain asli struktur. Perangkat ini memungkinkan untuk menahan
gaya akibat gempa sehingga sangat efektif dijadikan perkuatan struktur tahan
gempa. Penggunaannya pada desain jembatan baru dapat menekan biaya yang cukup
besar jika dilakukan menggunakan metode konvensional.
Bagaimana STU/ LUD bekerja?
STU/ LUD terdiri dari mesin silinder dengan batang
transmisi/ penyaluran yang bagian ujung satu terhubung ke struktur dan ujung
lainnya ke piston di dalam silinder. Media yang diisikan di dalam silinder berupa
formulasi senyawa silikon yang dirancang
khusus untuk menjalankan kinerja alat pada proyek tertentu. Bahan silikon yang
dipakai adalah reverse thixotropic. Selama gerakan lambat yang disebabkan oleh
perubahan suhu dalam struktur atau akibat susut dan creep beton yang terjadi dalam
waktu lama, silikon bisa keluar melalui
katup dan celah antara piston dan dinding silinder. Dengan menyetel jarak yang
diinginkan antara piston dan dinding silinder, karakteristik yang berbeda dapat
dicapai. Beban yang tiba-tiba menyebabkan batang transmisi berakselerasi
melalui senyawa silikon di dalam silinder. Akselerasi yang cepat membuat katup
tertutup di mana silikon tidak dapat keluar dari piston. Pada tahap ini
perangkat akan terkunci dalam setengah detik.
Pemasangan LUD pada Deck dengan Deck
Pemasangan LUD pada Deck dengan Piers
Pada struktur jembatan seperti apa Shock
Transmission Unit/ Lock Up Device dapat diterapkan?
1. Cable
Stayed Bridge
Jembatan bentang besar sering memiliki
perpindahan yang sangat besar karena reaksi akibat gaya gempa. Desain yang ideal untuk jembatan bentang panjang akan
memiliki menara integral (pylon) dengan deck jembatan untuk mengurangi
perpindahan yang besar. Akan tetapi
ketika menara terpisah dari dek jembatan akibat dari kekuatan susut dan
rangkak, serta perubahan suhu, maka akan sangat berpengaruh terhadap menara. Penggunaan
STU untuk menghubungkan geladak dan menara merupakan desain yang sederhana yang
dapat menciptakan penghubung jepit
tetapi masih memungkinkan deck jembatan bergerak bebas selama operasi. Penggunaan
STU Ini mengurangi biaya menara dan perpindahan yang besar.
2. Continuous
Girder Bridge
Jembatan gelagar kontinu juga dapat
dilihat sebagai jembatan gelagar kontinu empat bentang. Hanya terdapat satu tiang tetap yang memikul semua beban. Kebanyakan
pada jembatan, tiang tetap tersebut tidak bisa menahan kekuatan teoritis gempa.
Solusi sederhana akan permasalhan tersebut adalah menambahkan LUD pada tiang
ekspansi sehingga ketiga tiang dan penyangga (abudment) saling berbagi beban gempa.
Penambahan LUD cukup efektif dibandingkan dengan memperkuat tiang tetap.
3. Jembatan
Bentang Tunggal
Jembatan
bentang sederhana adalah jembatan yang paling ideal untuk dipasangkan LUD karena dapat menciptakan
penguatan melalui pembagian beban.
Neath Railway Bridge, Wales
LUD dapat memainkan peran penting dalam
membantu insinyur dalam meningkatkan struktur dengan biaya minimum untuk
perkuatan struktur jembatan terhadap gaya gempa. Selain menahan gempa, LUD ini
ampu menahan beban terhadap angin,
akselerasi, dan gaya rem kendaraan.
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=MuTdYTFuB2E
http://www.roadjz.com/en/show.asp?id=22'
http://www.colebrand.com/pdf/lud.pdf
Nama : AKMAL ZAHID
NPM : 10315437
Kelas : 4TA01
Dosen : I Kadek Bagus Widana P.
Jurusan : Teknik Sipil
Universitas :Universitas Gunadarma
http://www.roadjz.com/en/show.asp?id=22'
http://www.colebrand.com/pdf/lud.pdf
Nama : AKMAL ZAHID
NPM : 10315437
Kelas : 4TA01
Dosen : I Kadek Bagus Widana P.
Jurusan : Teknik Sipil
Universitas :Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar