Selasa, 03 Oktober 2017

Analisis Kemacetan pada U-turn di Jalan Ir. H. Juanda Depok





BAB 1
PENDAHULUAN

 
A.    Latar Belakang
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Meningkatnya kepemilikan kendaraan pribadi namun tidak diikuti adanya pembangunan prasarana yang memadai, dalam hal ini jalan tidak berubah seiring bertambahnya volume kendaraan merupakan faktor utama terjadinya kemacetan. selain daripada volume kendaraan yang melebihi kapasitas jalan, besarnya hambatan samping seperti kendaraan yang parkir atau berhenti di bahu jalan, contra flow, pejalan kaki yang menyebrang, putaran balik, dan keluar masuk kendaraan  juga menjadi faktor-faktor yang meyebabkan terjadinya kemacetan.
Kemacetan sering terjadi pada kota-kota besar di Indonesia. Namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kota-kota kecil, seperti halnya Kota Depok. Kota dengan Jumlah penduduk 1.803.708 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 10.255 jiwa/km2 ini, masuk kedalam jajaran kota termacet di Indonesia. Perkembangan kota yang pesat dan pembangunan secara terus-menerus menjadikan kota Depok sebagai daerah tarikan, dimana kawasan sekitar Depok menjadi daerah bangkitannya.  Pembangunan perumahan, apartemen, pusat belanja, dan kafe-kafe hampir selalu ada setiap tahunnya. Hal ini diikuti dengan meingkatnya volume kendaraan yang melintas di kota depok. Sehingga masalah seperti kemacetan tidak dapat dihindari. Ketika sore hari tiba, maka dapat dilihat  antrian kendaraan yang panjang pada jalan-jalan di kota Depok. Meskipun kemacetan hanya terjadi pada jam-jam tertentu dan hari-hari tertentu saja, hal ini cukup merugikan bagi pengguna jalan baik waktu, tenaga dan materi.
Jalan Ir. H Juanda Depok yang merupakan alternatif jalan cepat untuk menuju pusat pemerintahan kota Depok dan merupakan jalan penghubung antara jalan raya Bogor dengan jalan raya Margonda. Jalan ini menjadi prasarana penting dalam menunjang kegiatan-kegiatan masyarakat Depok maupun luar Depok. Akan tetapi pada jam-jam masuk dan pulang kerja dan hari-hari tertentu seperti libur pekan, jalan ini akan dipadati berbagai macam kendaraan yang melintas dan kemacetanpun tidak dapat dihindari. Penyebab utama dari kemacetan pada jalan Ir. H Juanda yaitu, terdapat pada putaran balik atau biasa dikenal dengan istilah U-turn.
Jalan Ir. H Juanda atau masyarakat biasa menyebutnya jalan baru, sepanjang jalan ini terdapat 3 buah U-turn yang diaktifkan untuk kendaraan berputar arah. Adanya U-turn merupakan kebutuhan bagi pengendara dalam melakukan perjalanan. Pengendara dapat memotong jalan menjadi lebih cepat untuk pergi ke tempat yang dikehendaki sepanjang jalan tersebut. Peletakan U-turn ini tentunya telah diperhitungkan pada awal perencanaan pembuatan jalan, akan tetapi seiring bertambahnya volume kendaraan setiap tahunnya, keberadaan U-turn ini malah menjadi penyebab kemacetan yang cukup panjang. Kedaraan yang mencoba memutarkan kendaraannya tidak dapat langsung berputar dengan mudah. Seringkali untuk memutar balik diperlukan memundurkan kembali kendaraan untuk dapat berputar. Hal ini menambah waktu dari sebuah kendaraan untuk berputar. Sehingga kendaraan di belakangnya pada kedua jalur ikut berhenti dan membuat antrian.
Bertolak dari masalah diatas, maka perlu untuk dilakukan analisis atau kajian kembali mengenai peletakan U-turn berdasarkan kondisi saat ini agar menjadi prasarana yang berkelanjutan. Apakah perlu adanya pemindahan U-turn, pelebaran jalan pada area U-turn atau penutupan U-turn pada waktu tertentu, dan melihat pengaruh yang ditimbulkan terhadap kinerja pada ruas jalan tersebut serta memberikan solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan yang disebabkan U-turn tersebut. Maka dari itu penulis mengakat tulisan dengan judul “ Analisis Kemacetan pada U-turn di Jalan Ir. H. Juanda Depok “.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang akan penulis bahas sebagai berikut.
1.      Apa saja penyebab kemacetan di kota depok?
2.      Bagaimana analisis kemacetan pada U-turn di jalan Ir. H. Juanda Depok?
3.      Apa saja solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi kemacetan akibat U-turn di jalan Ir. H. juanda depok?
4.      Bagaimana bentuk geometri jalan yang dapat diterapkan pada U-turn di jalan Ir. H. juanda Depok?
5.      Seberapa efektif solusi yang diterapkan untuk mengatasi kemacetan pada U-turn di jalan Ir. H. juanda Depok?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut.
1.      Menentukan penyebab kemacetan di kota Depok
2.      Menentukan penyebab kemacetan pada U-turn jalan Ir. H. Juanda Depok
3.      Menentukan  arus pergerakan pada U-turn di jalan Ir. H. Juanda Depok
4.      Menentukan solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi kemacetan akibat U-turn di jalan Ir. H. Juanda Depok
5.      Menentukan bentuk geometri jalan yang sesuai pada U-turn di jalan Ir H. Juanda
6.      Menentukan efektifitas dari solusi yang diterapkan dalam mengatasi kemacetan pada U-turn di jalan Ir. H juanda




DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Kota Depok. 2016. Kondisi Demografi. https://www.depok.go.id/profil-kota/demografi. 14 November 2017
Wikipedia.2016. Jalan Juanda Kota Depok.https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Juanda_Kota_Depok. 14 November 2017


Senin, 17 Juli 2017

Presentasi Riset Operasi



Pada tanggal 12 juni 2017 telah dilakukan presentasi  tentang riset operasi / operation research (OR) . riset operasi itu sendiri adalah suatu kegiatan riset yang berkenaan dengan penggunaan sumber-sumber yang terbatas secara efisien.  pada presentasi yang kami lakukan di dalamnya menjelaskan tentang pengelompokkan riset operasi dan contoh penyelesaian soal  mengenai penyelesaian program linear dan metode simpleks. Saya berada di kelompok 3 dengan beranggotakan 9 orang . saya bertugas sebagai  operator untuk mengganti slide power point. Adapun saran yang diberikan setelah power point di presetasikan oleh dosen pengajar yaitu materi yang dipresentasikan masih berupa narasi belum berbentuk point-point, ada beberapa bagian pada slide power point yang tulisannya terlalu kecil sehingga sulit terbaca oleh audience, dan ada background yang tidak hilang ketika pergantian slide.  Kesimpulannya bahwa masih terdapat kekurangan dalam pembuatan PPT tentang Riset Operasi semoga saran tersebut dapat menjadi motivasi untuk membuat tugas presentasi yang lebih baik kedepannya.


Power point dapat di download pada link dibawah:

Minggu, 09 Juli 2017

Contoh Penyelesaian Metode Assignment(RISET OPERASI)


Contoh Penyelesaian  Metode Assignment



SOAL
Perusahaan Farmasi mempunyai 5 SPG untuk ditempatkan pada area penjualan dengan ongkos seperti tabel.
1.       Bagaimana menempatkan spg agar ongkos minimum
2.       Berapa ongkos total?

Tenaga SPG
AREA PENJUALAN
I
II
III
IV
V
A
20
13
18
19
23
B
15
12
19
12
17
C
14
19
17
18
15
D
17
13
13
21
20
E
16
15
12
18
14


PENYELESAIAN
Langkah 1
Menentukan nilai terkecil pada baris
Tenaga SPG
AREA PENJUALAN
I
II
III
IV
V
A
20
13
18
19
23
B
15
12
19
12
17
C
14
19
17
18
15
D
17
13
13
21
20
E
16
15
12
18
14
  Reduksi baris dengan nilai terkecilnya

Langkah 2
Menentukan nilai terkecil pada kolom
Tenaga SPG
AREA PENJUALAN
I
II
III
IV
V
A
7
0
5
6
10
B
3
0
7
0
5
C
0
5
3
4
1
D
4
0
0
8
7
E
4
3
0
6
2
Reduksi kolom dengan nilai terkecilnya

Langkah 3
Menarik garis pada baris atau kolom
Tenaga SPG
AREA PENJUALAN
I
II
III
IV
V
A
7
0
5
6
9
B
3
0
7
0
4
C
0
5
3
4
0
D
4
0
0
8
6
E
4
3
0
6
1

Langkah 4
Menentukan nilai terkecil yang ada diluar baris
Tenaga SPG
AREA PENJUALAN
I
II
III
IV
V
A
7
0
5
6
9
B
3
0
7
0
4
C
0
5
3
4
0
D
4
0
0
8
6
E
4
3
0
6
1

Revisi:
Unsur diluar garis dikurang 1
Unsur dilalui dua garis ditambah 1

Langkah 5
Menarik garis pada baris atau kolom 
Tenaga SPG
AREA PENJUALAN
I
II
III
IV
V
A
6
0
5
5
8
B
3
1
8
0
4
C
0
6
4
4
0
 D
3
0
0
7
5
E
3
3
0
5
0

Langkah 6
Menentukan pasangan penugasan optimal
Tenaga SPG
AREA PENJUALAN
I
II
III
IV
V
A
6
0
5
5
8
B
3
1
8
0
4
C
0
6
4
4
0
D
3
0
0
7
5
E
3
3
0
5
0

1.       Penempatan SPG ongkos minimum
SPG A-II =$13,-
SPG B-IV =$12,-
SPG C-I =$14,-
SPG D-III =$13,-
SPG E-V =$14,-
2.       Total ongkos optimal
13 + 12+ 14+13+14 = $66,-